Theme Preview Rss

nasib si koki

Ruangan kantorku rencananya akan dipasangin kamera cctv, sang teknisi minta agar akuariumku dipindahkan karena akan membuat kamera cctv merekam terus menerus karena gerakan ikan. Karena gak ada tempat baru yang pas untuk akuarium, aku memilih untuk menghibahkan akuarium itu ke teman kantor. Toh sebentar lagi aku juga udah pindah ke Jawa (aamiiin, aamiin). Ikan koki di akuarium yang tinggal seekor tidak sekalian aku hibahkan bersama akuarium, karena akan kupelihara di rumah. Kebetulan Powder sekarang hidup sendirian di jambangan, lipstik sudah mati sebulan lalu. Saat si ikan koki aku masukkan ke jambangan bersama powder, barulah aku sadar kalau ukuran mereka jauh berbeda. Karena ukuran tubuh yang lebih besar dan kemampuan berenang lebih cepat dan lincah, powder merasa dominan. si koki kecil dibully powder di jambangan itu. Powder menubruk si koki dari belakang tepat di pangkal ekornya, lalu dengan kasarnya powder mendorong si koki. Si koki yang lebih kecil dan berenang lamban jadi kecapekan. Melihat itu aku kembali memisahkan si koki dari powder. Tapi si koki belum punya rumah baru, dia masih aku tampung di dalam toples plastik kecil bekas kemasan astor. Semalam si koki telah mendapat rumah barunya, sebuah fishbowl mungil yang aku beli seharga 60rb yang aku letakkan di atas kulkas.

4 comments:

Rad Sujanto said...

Eh... lucu! Tapi bukannya ikan koki susah hidup tanpa oksigen dari selang ya? Apalagi kalau tempatnya kecil/sempit

gerandis said...

@rad : iiih, jangan gitu dong, semoga dia survive, kmaren sih dia udah survive aku tarus di toples astor yg kecil selama hampir 2 hr, ini kan lebarnya 3x-nya, td pagi masih sehat kok dia

Rad Sujanto said...

Ahahaha iyaaa. Masa aku doain biar dia koit, sih? Ehehe. Brarti yg aku denger salah soal itu heheh.

dan sapar said...

wahhhh pindah jawa ya? kapan? selamat yaaa

Post a Comment