Theme Preview Rss

Bromo


Bukan perjalanan mendadak juga sih, tapi ide perjalanan ke bromo ini muncul karena adanya waktu yg lumayan longgar pas mudik lebaran.Kebetulan juga temen di Surabaya mau nganter aku ke sana, jadilah aku yang orang jawa timur aseli ini untuk pertama kalinya berplesir ke Gunung Bromo.

Dari Surabaya kami bertiga naik bis ke Probolinggo, perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam dengan bis patas bertarif 23ribu kami habiskan dengan tidur. Dari terminal bis Probolinggo angkutan berganti dengan angkutan umum semacam isuzu elf yang banyak berjejer di area sekitar pintu masuk terminal. Angkutan menuju tempat wisata bromo, tepatnya di Cemoro Lawang dipasang tarif 25ribu dengan waktu perjalanan sekitar 1 jam. Sepertiga dari perjalanan ini kita akan melalui jalanan menanjak berbukit-bukit dengan pemandangan kebun sayur berlatar pegunungan.


Di Cemoro Lawang kami menginap di home stay milik warga yang rata-rata disewakan dengan tarif sekitar 200 ribu dengan fasilitas kamar mandi luar berair panas. Untuk menuju ke area kawah dan penanjakan keesokan harinya, kami menyewa kendaraan hardtop dengan tarif 350 ribu berkapasitas sekitar 6 orang. Keesokan harinya, Hardtop datang menjemput kami di penginapan sekitar pukul 3.30 WIB, rute pertama yang dituju adalan Penanjakan untuk melihat sunrise. Pada musim liburan, melihat sunrise dari penanjakan bukanlah sesuatu hal yang istimewa, karena jika datang terlambat, spot-spot terbaik telah dikuasai oleh para wisatawan yang datang duluan. Malahan, area sepanjang jalan menuju penanjakan bisa memberikan kesempatan untuk melihat matahari terbit dengan leluasa.



Selepas dari Penanjakan, mengikuti arus para wisatawan lainnya, kami turun ke area kawah. Area parkir kendaraan tak tepat dikaki Gunung Bromo, tapi masih sekitar beberapa ratus meter sebelumnya. Di bentangan Segoro Wedi (lautan pasir) antara area parkir dan tangga menuju Kawah Bromo terdapat sebuah komplek Pura. Jika tak mau capek berjalan, di area parkir banyak kuda yang disewakan untuk mengangkut kita ke awal tangga pendakian. Sewa untuk diantar naik kuda pp dari area parkir ke pangkal tangga sekitar 50 ribu. Jika merasa belum puas datang ke Bromo tanpa melihat kawahnya, maka ratusan anak tangga akan mengantar para pengunjung untuk menuju puncaknya. Saat musim angin sedang datang, ratusan anak tangga ini akan hilang tertutup pasir, jadi butuh ekstra usaha untuk sampai di puncak. Untungnya saat aku naik ke kawah anak tangga tersebut masih bisa dilalui, meski sepanjang perjalanan yang melelahkan itu terpaan angin debu terus terjadi.



Tempat yang menarik, bahkan tempat yang wajib dikunjungi jika sempat berwisata ke Jawa Timur. Selain dari Probolinggo, Gunung Bromo yang masuk wilayah Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan ini juga bisa dicapai dari Malang. Selain dengan kendaraan umum, banyak juga pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, meski jalanan yg menanjak dan berpasir tentu bukan medan yang gampang.



9 comments:

Asakura Sena said...

Aaaaaa Bromoooo!!!

Belum kesampean maen kesana huhuhu...

gerandis said...

@sena : ayo-ayo ke sana!!!

Anonymous said...

udah lama pengeeeeeennnnnnnnnn banget ke bromo dan sempu tapi kayaknya belum berjodoh waktu dan duitnya hehehe

transumatera

Dwi Ananta said...

Ahh bromo, rinjani kapan aku bisa ke sana >.<

gerandis said...

@transumatra : wah kita mesti bertukar tempat ni bang, aku pengen juga ke medan ini

@dweedy : udah, fokus nabung buat beli ipad dulu :D

titiw said...

Kamuh yang anak Jawa Timur aseli baru ke Bromo? Demi Tuhan Valeriaaa!! Hahahaha.. Aku dong yang anak makassar belum pernah.. *loh kok bangga* eh perjalanan kamu ini kayaknya gak terlalu ambisius kayak orang2 tapi kok oke2 aja nampaknya? Kalo orang2 keliatannya banyak persiapan ini ituhhh.. Apa karena dr jakarta ya? Jadinya ribet di pesawat dll?

dansapar said...

oh gak sekalian hunting sunrise ya, ndis?

gerandis said...

@titiw : ah, yg perlu disiapkan cuman kondisi tubuh yg fit, niat dan duit :P

@dansapar : udah, cuman karna ramenya sampe udah gak dapet tempat pewe buat ngliat dan foto=foto sunrise di penanjakan

Ian Josep said...

terimakasih atas tulisannya.
bisa dijadikan referensi buat ke bromo besok nih :)

Post a Comment