Theme Preview Rss

siomay & batagor


Hari minggu sore biar gak aku habisin cuman buat bengong aku nyoba bikin siomay dan batagor dengan resep ini. Karena paginya gak berhasil nemuin ikan tengiri di Pasar Youteva, aku pake daging ayam sebagai penggantinya.















 

Penghuni baru

Kontrakan kami memiliki penghuni baru, seekor anak kucing kampung yang aku pungut dari pinggir jalanan Skyline Jumat sore kemarin. Sesampainya di kontrakan aku memberinya susu bearbrand dan langsung dia minum dengan lahap. Dia masih tampak takut, setelah selesai minum susu dia langsung berlari bersembunyi di balik tanaman. Hasil googling dan konsultasi dengan mbak ska dan vio, ternyata anak kucing tidak boleh diberi susu sapi, karena kandungan laktosanya tidak bisa dicerna kucing dan dapat membuat mencret dan bahkan mati. Jika memang terpaksa memberikan susu sapi, susu harus diencerkan dengan air sehingga kandungan susu sapi maksimal hanya 1/5 bagian. Untungnya anak kucing ini sudah cukup dewasa, jadi dia sudah bisa menggigit makanan padat. Karena belum sempat mencari makanan khusus anak kucing, dia aku beri makan sosis dan daging ayam rebus, tapi hanya daging ayamnya saja yang habis, sosisnya hanya digigit sebagian.


Malamnya si kucing muntah, dan di muntahannya ada cacing yang menurut hasil googling kemungkinan cacing pita, pantas saja tubuhnya kurus dan perutnya buncit. Besoknya setelah aku beri makanan khusus untuk anak kucing dengan merk friskies kitten -yang untungnya bayak tersedia di supermarket, dia aku mandikan dengan air hangat dan sabun khusus anjing (gak nemu yg khusus kucing). Mungkin karena belum pernah dimandiin dia meronta dan sempat menggigit berusaha melarikan diri. Meski belum cukup bersih dia sudah aku keringkan dengan handuk dan tisu karena terus meronta. Semalam kucing ini aku cekokin obat cacing cair, kata beberapa tulisan hasil googling dan balesan tweet dari titiw gak apa-apa dikasih obat cacing untuk manusia asalkan dosisnya disesuaikan, aku beri dosis sekitar seperenam dosis untuk anak-anak.

Aku gak punya ide untuk memberi nama anak kucing ini siapa, tapi atas usulan dari roid dan rofi, anak kucing ini dibaptis dengan nama "Aminah (Cindra Kasih)" tapi bisa dipanggil dengan "Iin", "ceu' Iin' atau "neng Iin" :D

 

food recap

Seminggu ini males banget buat update blog, karna emang gak ada hal yang urgent banget sih buat diposting. Tapi seminggu ini sempet foto beberapa makanan yang aku buat, berikut recapnya


Sop daging dengan resep hasil googling, lupa sumbernya dari mana.



Banana cake, terinspirasi dari postingan alaya, akhirnya nyoba bikin tapi gak dioven, tapi malah dikukus. Ternyata gak berhasil, udah dikukus selama sejam gak rata juga matengnya, bagian bawah masih lembek mirip kayak dodol.


Terakhir, semalam bikin acar, karena aku sering beli timun tapi berakhir di tempat sampah karena layu. Aku juga sering masak nasi goreng dan mie goreng, jadi dibikin acar kayak gini lebih tepat buat timun yang aku beli. sumber resep dari mbak atli

 

Jayapura City


Jika sedang berada di sekitar daerah Dok II Kota Jayapura, saat melihat ke arah tenggara, tepatnya di perbukitan maka akan nampak salah satu landmark kota berupa deretan huruf yang membentuk tulisan "JAYAPURA CITY". Tak hanya dapat dilihat pada siang hari, pada malam hari tulisan ini akan tetap terlihat karena dilengkapi dengan lampu berwarna merah dan kuning. Selain sebagai landmark kota, bukit tempat tulisan ini berada juga dapat disinggahi. Masuk melalui jalan perkampungan di pertigaan sekitar SMP di Polimak, setelah melewati jalan yang berliku dan menanjak jalan ini akan berujung pada lokasi tulisan Jayapura City. Dari tempat yang tinggi ini akan terlihat pemandangan Kota Jayapura dan hamparan Samudera Pasifik. Dengan pemandangan yang menawan seperti ini, tempat ini umum digunakan untuk berpacaran dan tempat wajib yang sering didatangi oleh orang-orang yang sedang singgah di Jayapura.

Pemandangan Kota Jayapura dari Jayapura City saat senja


suasana Jayapura City saat sore


suasana Jayapura City saat senja



Kota Tua Surabaya



Selama pergi ke Jawa seminggu kemarin tidak hanya Jogja dan kampungku yang kukunjungi, sebelum terbang kembali ke Jayapura aku sempat juga main seharian di Surabaya. Ditemani oleh fariz, aku berkeliling di daerah sekitar Jembatan Merah yang memiliki bangunan-bangunan tua. Sebagian besar bangunan tua yang ada di daerah itu adalah bangunan perkantoran dan rumah tinggal yang difungsikan sebagai toko dan tempat usaha. Sayang kondisi sebagian besar bangunan-bangunan tersebut sudah tak terawat, tampak usang dan rapuh. Tapi jika cukup jeli dan mau menelusuri jalan dan lorong yang ada, masih banyak spot yang menarik di sekitar tempat ini.


Sambil berkeliling kami juga menyempatkan buat berfoto-foto ria dengan fariz sebagai model sekaligus stylisnya :D

Di area kota tua ini kami juga bertemu seekor anak kucing berwarna putih yang terlantar, sayang aku tidak tinggal di Surabaya dan tak bisa mengadopsi anak kucing yang malang ini :(

sore dan pagi

Siang kemaren aku sudah sampai di rumah nenekku. Suasana kampungku ini gak banyak berubah, kecuali lahan di depan rumah nenekku yang dulunya kebun tebu kini telah menjadi sawah padi. Sebelum senja aku main ke sawah padi itu dan mengambil foto beberapa serangga yang beristirahat di batang daun padi.


Kinjeng Dok


Kinjeng Dom

Pagi tadi kabut yang cukup tebal menutupi sawah, bahkan sampai siang ini kabut masih tampak. Helaian-helain daun padi tampak keputihan diselimuti butiran-butiran embun, begitu juga beberapa serangga yang masih hinggap di sana.





Kinjeng Thik