Theme Preview Rss

nasib si koki

Ruangan kantorku rencananya akan dipasangin kamera cctv, sang teknisi minta agar akuariumku dipindahkan karena akan membuat kamera cctv merekam terus menerus karena gerakan ikan. Karena gak ada tempat baru yang pas untuk akuarium, aku memilih untuk menghibahkan akuarium itu ke teman kantor. Toh sebentar lagi aku juga udah pindah ke Jawa (aamiiin, aamiin). Ikan koki di akuarium yang tinggal seekor tidak sekalian aku hibahkan bersama akuarium, karena akan kupelihara di rumah. Kebetulan Powder sekarang hidup sendirian di jambangan, lipstik sudah mati sebulan lalu. Saat si ikan koki aku masukkan ke jambangan bersama powder, barulah aku sadar kalau ukuran mereka jauh berbeda. Karena ukuran tubuh yang lebih besar dan kemampuan berenang lebih cepat dan lincah, powder merasa dominan. si koki kecil dibully powder di jambangan itu. Powder menubruk si koki dari belakang tepat di pangkal ekornya, lalu dengan kasarnya powder mendorong si koki. Si koki yang lebih kecil dan berenang lamban jadi kecapekan. Melihat itu aku kembali memisahkan si koki dari powder. Tapi si koki belum punya rumah baru, dia masih aku tampung di dalam toples plastik kecil bekas kemasan astor. Semalam si koki telah mendapat rumah barunya, sebuah fishbowl mungil yang aku beli seharga 60rb yang aku letakkan di atas kulkas.

Bukit Bhayangkara / TVRI

Ada tempat baru untuk menikmati indahnya pemandangan Kota Jayapura di malam hari. Bukan baru sih sebenernya, aku aja yang baru tau. Orang-orang biasa menyebutnya dengan Bukit Bhayangkara atau bukit TVRI, karena tempat ini tak jauh dari lokasi Tower pemancar TVRI berada. Tempatnya berupa lapangan terbuka dengan pemandangan langsung ke arah Kota Jayapura. Dengan pemandangan yang cantik dan kondisi yang gelap-remang-remang, pastinya tempat ini jadi pilihan untuk tempat berpacaran. Meski tempat umum ada orang-orang yang meminta bayaran jika kita duduk-duduk di tempat ini, mereka menyebutnya uang kebersihan yang dipatok tarif sebesar Rp 10.000/orang. Sepertinya hampir tidak ada tempat indah yang gratis di Jayapura ini, semua dipasangi tarif oleh warga yang menunjuk diri mereka sebagai pengelola. Sebenernya jika masuk ke gang tepat di belokan tempat ini kita masih bisa melihat pemandangan Kota Jayapura yang sama dengan gratis, tepatnya dari bangunan rumah yang sedang dalam proses pengerjaan. Sayangnya bangunan ini sepertinya akan segera dihuni, jadi kesempatan itu dalam waktu dekat akan pergi.



klik utk lihat versi gedenya

panen melon


Sebenernya kalo dari penampakan fisik dan aromanya buah melon ini belum cukup tua untuk dipetik, tapi batang dan daun tumbuhannya sudah mulai layu. Saat aku belah memang belum cukup tua dan rasanya pun lebih cenderung hambar. Sebenarnya meski hambar buah melon ini bisa disisir dan ditambahin gula atau madu untuk dijadikan es melon, sayangnya tenggorokanku masih bermasalah.  Setelah aku belah buah melon ini hanya teronggok di dalam kulkas, menunggu tengorokanku sedikit sembuh sebelum disisir.



Sabtu pagi di Kayu Pulau

Meski weekend ini diawali dengan kekonyolan, tapi sabtu pagi kemaren aku cukup senang karena dapat memotret beberapa serangga. Saat menunggu perahu untuk menyeberang ke kampung kayu pulau, datanglah tiga orang pria dengan peralatan memancing, tak lama kemudian sebuah perahu datang. Ketika tiga orang itu naik ke perahu aku pun berinisiatif untuk ikut, tapi karna ragu aku pun bertanya kepada tukang perahu, apakah perahu ini akan menyeberang ke kayu pulau dan diiyakan olehnya. Saat perahu telah merapat di kampung kayu pulau aku tak segera beranjak dari tempat dudukku dan sedikit berbincang dengan seorang pemancing di perahu itu, karena aku berfikir bahwa perahu masih belum bersandar dengan sempurna. Sampai salah seorang pemancing itu naik ke dermaga, mengambil jurigen bensin, kemudian turun kembali ke kapal, aku pun masih duduk tenang di perahu. Baru saat perahu mulai mundur menjauh dari dermaga, aku sadar kalau perahu memang tidak berniat untuk berlabuh. Segera aku meminta kepada sang juru mudi untuk merapat dan menurunkanku di dermaga. Ternyata perahu ini adalah perahu yang disewa oleh para pemancing itu untuk mengantarkan mereka, bukan perahu yang biasa membawa penumpang untuk menyeberang ke Kampung Kayu Pulau. Anehnya para pemancing itu tanpa basa-basi menanyaiku dan membiarkan aku ikut diperahu rombongan mereka, mungkin mereka terlalu bingung dengan inisiatifku ikut dengan rombongan mereka :p 

Tak seperti saat terakhir kali aku mengunjungi Pulau ini, laut sedang pasang dan air yang dulu begitu jernih terlihat keruh. Karenanya aku langsung menuju ke arah tanjung dan mulai menaiki bukit, berharap melihat objek yang cukup menarik untuk aku foto. Selain dua ekor burung camar yang segera terbang saat aku mulai berjalan mendekat, tak ada yang spesial saat aku mulai menaiki bukit. Sekitar pukul 8 lebih aku kembali turun dan barulah aku melihat banyak serangga dan burung-burung kecil yang beraktifitas, dan inilah foto-fotonya





tidak hanya binatang-binatang itu yang menarik untuk difoto, beberapa tumbuhan juga terlihat cantik



speed of light


Akhirnya keturutan juga bikin foto traffic di depan UNCEN. Ditemenin sama Mas Alvaz (housemate-ku) sabtu malam kemaren kami foto-foto d pinggr jalan depan UNCEN. Biasa aja sih sebenernya traffc di situ, tapi di depan kampus UNCEN Abepura ini ada jembatan penyebrangan, jadi bisa untuk ambl foto dengan angle yang agak tinggi.


tolong dong kepalaku dpegangin, goyang-goyang mulu nih, blur deh fotonya






P.S : foto-fotonya diedit pake aplkasi Photoscape yang gampang banget makenya, bisa didonlod di sini


Kopi Phoenam


Sebagai AGJ (Anak Gawol Jayapura) rasanya pasti gak pantes kalo gak ngeksis di tempat2 yang lagi hapening di kota. Berhubung di Kotaraja, pas di samping dunkin donut lagi ada tempat ngopi baru yang masih soft opening, pastinya kami warga Jayapura yang haus akan hiburan ini wajib hukumnya untuk menyambangi. Sabtu sore menjelang isya' berkumpullah kami di Kopi Phoenam, kedai kopi yang sudah eksis sejak tahun 1946 dengan sajian khas kopi toraja dan bermacam snack pendampingnya.

yang kayak gini ngaku gawol?

Gak cuman kopi hitam yang disajikan, bagi para anak gawol yang gak suka kopi kayak aku, masih ada banyak kok menu yang lain. Ada kopi susu yang katanya andalan, teh tarik, berbagai macam jus dan tentunya ya bermacam modifikasi minuman kopi. Pilihan cemilan yang ditawarkan untuk menemani ngopi-ngopi cantik ada roti bakar dengan berbagai pilihan isian mulai dari yang manis kayak coklat sampai yang gurih kayak tuna dan cornet, roti goreng dengan berbagai isian, juga pisang goreng. Makanan berat juga disediakan di menu, tapi karena masih soft opening mereka belum ready.

pisang goreng dan telur setengah matang (?)

Tempatnya sendiri sih menurut kami kurang cozy, kalo dibandingin sama kedai kopi yang udah duluan ada di Jayapura macam Excelso atau Dante, tapi harganya emang gak semahal kedua tempat tadi, jadi wajarlah ya. Dan selama soft opening sejak tanggal 8 Februari kemarin sampai nanti tanggal 15 Februari billingnya sih masih dapat diskon promosi, tapi gak tau pasti berapa persen, maklum kemaren dibayarin bang yudhi :P. Karena tempatnya deket sama kontrakanku, kayaknya laen kali bisa nyobain lagi mampir ke sini, kemarin belum sempet nyoba es teh tariknya yang kata temen lumayan enak.

di tengah keramaianpun masih sempet ada yang galau rupanya :D

girl in red

Tujuan utamanya sih pengen nonton aksi liong dan barongsai di acara pentas budaya tionghoa, tapi malah gak dapat spot yg pas untuk ngliat pertunjukan utama yang digelar di Katedral Jayapura minggu siang kemaren. Untungnya masih ada gadis-gadis lucu ini yang bikin senyum-senyum sendiri ngliat tingkahnya.

photo of stranger


Foto ini diambil sabtu sore kemarin di ladang sayuran di sekitar Teluk Yoteva. Ini pertama kalinya aku meminta orang yang benar-benar asing untuk aku foto. Hanya dua foto potrait yang berhasil aku ambil, selebihnya ibu petani sayur ini aku foto dari jarak yang cukup jauh. Karena terlalu terburu-buru dan canggung, aku lupa menanyakan nama dan hal personal lainnya pada ibu ini.

Hal yang aku pelajari dari pengalaman kemarin adalah :
1. Selalu meminta izin sebelum mengambil foto, agar mereka tidak merasa terganggu dengan keberadaanku.
2. Pastikan aku sudah mempunyai bayangan komposisi dan parameter teknis foto yg akan aku ambil , sebelum meminta izin untuk mengambil foto. Karena kadang mereka hanya bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk difoto.
3. Gunakan waktu dg efektif, ambil foto secepat dan sesedikit mungkin.
4. Tanyakan nama atau hal personal mengenai mereka.
5. Banyak senyum, dan berterima kasih.



Batik Papua

suasana Toko Aneka Batik di Abepura

Kemaren dansapar sempet  komen di salah satu postinganku, request repostase tentang Batik Papua. Sepertinya aku gak pandai dalam membuat reportase atau apalah itum jd aku hanya bikin postingan ini buat memenuhi requestnya, kebetulan ada teman yang minta tolong untuk difotoin beberapa kain Batik Papua untuk dipesan.

Ternyata tidak hanya Pulau Jawa yang punya kain batik, Papua juga punya kain batik sendiri yang tak kalah cantik dan unik. Memang sih, produksinya masih dari Jawa, tapi Batik Papua punya ciri khas yang berbeda dari batik lainnya. Ciri khas Batik Papua adalah pilihan warnanya yang cenderung genjreng warna-warni dengan motif burung cenderawasih, tifa (alat musik semacam gendang dari Papua), dan motif ukiran asmat.


Salah satu Toko Batik yang terkenal di Papua adalah Aneka Batik, tidak hanya di Jayapura, toko ini punya banyak cabang di kota yang ada di Pulau Papua. Produk yang ditawarkan oleh Toko Aneka Batik ini berbagai macam, mulai dari kain batik, kemeja, sampai aksesoris dari kain batik seperti tas dan dompet. Bahan batiknya juga macam-macam, mulai dari katun, tissue, sampai sutra. Tentunya dengan pilihan bahan yang berbeda, berbeda pula harga yang ditawarkan. Untuk kain Batik Papua dari bahan katun, ditawarkan mulai dari 35rb/m untuk batik cap, kisaran 50 - 160rb/m untuk batik tulis dan ratusan ribu hingga jutaan untuk kain batik dengan bahan sutra. Seperti namanya, Pakaian batik yang disediakan di toko inipun beraneka macam, kemeja cowok lengan pendek dan panjang, berbagai model baju batik untuk cewek, dan juga beberapa model pakaian untuk anak-anak. Untuk harga kemeja batik tulis dengan bahan katun dibanderol sekitar 180rb, dan 190rb untuk kemeja lengan panjang.

Jadi, kalau ada yang sempat main ke Jayapura, atau hendak memberi oleh-oleh khas Papua, aneka Batik Papua ini bisa dijadiin pilihan.
penjaga toko tdk mengizinkan memotret koleksi bajunya, jadi ya kemejaku aja yg difoto :p

salah satu motif batik cetak, dibanderol 35rb/m



Buah yang tertukar

Ternyata tidak hanya bayi dan putri yang bisa tertukar, buah yang tumbuh di halaman belakang kontrakankupun bisa salah aku kenali. buah yang selama ini aku kira labu, ternyata adalah buah melon.  Aku sadar setelah melihat kulit buah tersebut yang mulai memunculkan garis-garis retakan kecil sebagai ciri khas buah melon. Seharusnya sejak awal aku sudah sadar kalau ini bukan buah labu, karena bunga labu berukuran jauh lebih besar dan calon buahnya berwarna hijau gelap. Sebagai orang yang besar di desa dan keluarga petani, aku malu ;p