Theme Preview Rss

Pulau Kosong

Sabtu pagi, bareng Bambang, Roid dan Dany, aku brangkat bersepeda motor menuju arah pelabuhan Jayapura. Bukan mau bepergian jauh dengan kapal antar pulau, tapi cuma mau nyebrang ke Pulau Kosong yang dermaga penyebrangannya terletak tidak jauh dari Pelabuhan. Setelah menitipkan motor di sekitar dermaga, dengan menggunakan perahu motor bertarif Rp 2000 sekali jalan, dalam waktu sekitar 10 menit kami diantar menuju Pulau Kosong yang terletak di Teluk Humbold. Setelah tinggal selama lebih dari 2,5 tahun di jayapura, ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Kampung Kayopulau.



Kampung yang dihuni oleh warga asli buton ini terbagi menjadi dua pulau, salah satunya memiliki tugu salib raksasa di puncak bukitnya. Menurut cerita, dahulu ketika warga Buton pertama kali datang ke Jayapura mereka tidak diperbolehkan tinggal di wilayah darat, sehingga akhirnya mereka membentuk komunitas dan tinggal di Pulau Kosong. Kampung yang sebagian rumahnya berdiri di atas permukaan laut ini mayoritas penduduknya beragama muslim, sehingga terdapat surau kecil di tengah pulau yang tidak memiliki tugu salib.


Penjelajahan di Pulau Kosong kami awali dengan berjalan dari dermaga menuju arah tanjung. Jalanan penghubung antar rumah di pulau ini sebagian terbuat dari kayu besi, karena memang letak sebagian besar rumah warga berada di atas laut. Di antara deretan rumah ada beberapa warung yang menjual mie instan, rokok dan beberapa keperluan sehari-hari, dengan harga yang tidak berbeda dengan harga barang di Kota Jayapura. Yang unik dari perjalanan melewati rumah penduduk ini adalah kita bisa melihat aktivitas keseharian warga secara dekat, karena jalan kampung langsung terhubung dengan rumah penduduk. Di sela-sela antar rumah kita juga bisa melihat berbagai jenis ikan yg sengaja dipelihara dalam jaring, beberapa malah jenis ikan koral yang berwarna-warni cantik. Sesampainya di tanjung kami masih melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak ke arah bukit karena kami masih berharap dapat menemukan pemandangan dan lokasi yang lebih baik.


Penyusuran jalan setapak ke arah bukit akan membawa kita menuju beberapa spot bibir pantai yang terjal dan berbatu karang dengan ombak yang cukup besar. Jika melanjutkan berjalan ke arah puncak bukit, maka pemandangan Teluk Humbold yang indah akan dapat kita nikmati di sana. Di puncak bukit ini juga terdapat sebuah makam tua yang telah tersemen, tidak ada informasi tulisan di makam ini, kemungkinan ini makam tetua warga buton. Lokasi puncak bukit ini cukup datar sehingga cocok jika digunakan untuk camping, dari sisa abu pembakaran di sekitar makam, kemungkinan memang sering ada orang yang berkemah di sini.






Karena berjalan sampai di puncak bukitpun kami tidak menemukan pantai dengan pasir putih, akhirnya kami berjalan menuruni bukit kembali ke tanjung, sebab di sana ada beberapa cerukan pantai yg berpasir. Niat hati sih pengen duduk di pantai sambil baca buku, tapi melihat air laut yang jernih kami tergoda untuk berenang di sekitar tanjung. Air di sekitar tanjung sebagian cukup dangkal, tidak bisa digunakan berenang malah, tetapi sebagian lagi berarus cukup kencang, sehingga kami memilih berenang di daerah pemukiman warga.




Selain hamparan alga berwarna hijau yang tampak asri dan bintang laut warna-warni, di beberapa tempat bertemunya arus dingin dan hangat terdapat gugusan koral dan ikan-ikan warna-warni. Sayang, ketika sampai di daerah yang berkoral baterai kamera sudah habis.









Di Kampung Kayopulau ini tidak ada penjual makanan berat, jadi jika ingin menghabiskan sepanjang siang bermain di pulau kosong kita harus membawa bekal makanan yang cukup. Karena kurangnya bekal makanan yang kami bawa, sekitar pukul 3 sore kami memutuskan untuk kembali menyeberang ke Kota Jayapura. Dalam perjalanan dari kampung menuju dermaga rombongan kami dikawal oleh beberapa anak kecil -12 anak tepatnya- yang penasaran dengan Dany :D


salam kecup unyuuu :D


Pacar air lainnya


wuhuuuu kuntum bunga pacar airku mekar lagi :D cantik yaaa
seingetku cuma 2 jenis pacar air yang aku semai, tapi sekarang dari tanaman dg warna batang hijau yg sama muncul warna bunga yang berbeda, semoga bunga pacar airku yang berbatang merah menghasilkan warna bunga yang berbeda juga

fish tank


Dua minggu lalu akuarium di ruangan kantorku ini berisi 10 ekor ikan. 5 ekor ikan zebra, 5 ekor ikan plati. Tapi seminggu kemudian ikan yang tersisa cuman 4 ekor saja, lalu seminggu ini cuman 3 ekor ikan plati yg hidup di dalam akurium. Sore ini aku membeli 3 ekor ikan mas koki seharga 50 ribu saja, murah ya *rolling eyes. Semoga ikan-ikan cantik berekor rumbai ini bisa tetep survive biar bisa menemani hari-hariku di kantor



#1 blooming Impatiens Balsamina


Ah senangnya pagi ini bunga pacar air pertamaku mekar. Mungkin memang cocok dengan nama latinnya, Impatien Balsamina, salah satu batang tumbuhan pacar airku udah mulai sibuk berbunga sementara teman-temannya masih sibuk memperbesar dan memperbanyak batang.


Tanaman kriptantusku juga sudah mulai berbunga, memunculkan bunga putih bersih di tengah-tengah batangnya. Setelah masa berbunga ini lewat, segera dari bagian tengah tanaman ini akan muncul tunas calon anakan.



weekend kemaren, ujan seharian

Weekend kemaren aku gak sempet berkebun lagi, cuman sempet foto tanamanku yang ada di bagian depan kontrakan.


Gak sempet berkebun bukan karena males, tapi emang weekend kemaren situasinya gak memungkinkan :). Dari Sabtu pagi aku ikut pergi ke Pantai harlem (lagi) bareng sama temen kantor yang ngadain jalan-jalan perpisahan temen senior yang mutasi ke Jawa.





hihihi roid in action :D

Lokasi harlem yang gak deket bikin sesiangan sabtu itu aku gak di rumah, begitu malem sampe di rumah hujan yang mulai mengguyur sejak sore gak berhenti juga sampe minggu siang.

Minggu siangnya pas aku masih gegoleran di kasur aku dapat massage dari Bambang, temen kontrakanku, dia ngasih tau kalo temen dunia mayanya, orang Rusia, yang lagi backpacking dan mau nginep di tempat kami selama lagi di Jayapura udah nyampe, jadi begitu ujan reda aku jemput itu bule. Namanya Daniel, udah 1,5 tahunan keliling ke berbagai negara dengan cara hitchhiking, minggu kemaren dia dari PNG, trus nyebrang ke Indonesia lewat perbatasan Jayapura, jadi sekarang Dany tinggal di kontrakan bersama kami selama dia meng-explore kota Jayapura.






weekly photo challenge : colorful

telah melalui tahap editing dg adobephotoshop

foto balon ini aku jepret ketika aku mengunjungi Festifal Danau Sentani bulan Juni lalu. Ada seorang penjual balon dengan dagangannya dan aku iseng memfotonya. Foto ini juga udah aku upload ke flickr-ku, silahkan berkunjung.


weekly photo challenge : hot

Meski banyak yang bilang kalo mulutku pedes, tapi kalo soal makanan aku gak suka pedes. mungkin biar balance kali ya :D. Kalo soal makanan aku lebih milih makanan yang manis, tipikal orang jawa banget ya aku. Tapi jangan salah, orang jawa doyan banget kok sama makanan pedes, cuman biasanya makanan yg pedes wujudnya sambel, gak langsung otomatis semua masakannya pedes. Untuk makanan-makanan yang mengandung sambel-sambelan semacam rujak, gado-gado, lontong kecap, pecel dll, biasanya aku cuman sanggup makan kalo cabenya 2, iya, 2 cabe cukup.


cabeku matang pohon


panen cabe #1 :D


Kuncup Bunga Torenia

Ini foto hari kelima sejak kuncup pertama bunga torenia mekar, setelah mekar bunga torenia akan bertahan sekitar lima hari sebelum layu. Walaupun belum tumbuh maksimal tapi kuncup bunganya juga sudah mulai semarak.