Theme Preview Rss

How to deliver the G-String

Hai...Hello...
Udah pada kenal kan ya sama G-string, orang-orangan kawat yang suka iseng guw foto-fotoin! Belum kenal? sok atuh kenalan dulu ma G-string.

Nah, Karena ada beberapa orang yg tanya gimana cara bikinnya, di postingan ini guw bakalan kasih lihat gimana guw bikin G-string, yuk mari disimak!

Bahannya: kawat, segala macam kawat yang cukup lentur buat dipuntir dan dipilin. guw make kawat dari kabel telpon karena cukup kecil diameternya, mudah dibentuk dan warna-warni. Untuk bikin satu G-string diperlukan kawat sepanjang kurang lebih 1,5-2 meter.





ok, mari kita mulai!!!
pegang salah satu ujung kawat, lilitkan ke ujung jari lalu bikin puntiran kira-kira 1,5 cm dari ujungnya. puntiran ini tar bakalan jadi kepalanya.








tekuk ujung kawat, ujung yang melengkung ini akan mempermudah untuk bikin rangka kaki dilangkah selanjutnya.











Bikin rangka buat tangan, buat tekukan di bagian kawat yg panjang kira-kira sepanjang ruas jari. Ulangi lagi untuk bikin rangka tangan lainnya.









sebelum lanjut ke langkah berikutnya, lingkarkan kawat dari arah bagian tangan ke leher lalu tarik ke bawah ke bagian badan.










Buat rangka untuk badan dan kaki. Untuk membuat rangka kaki selanjutnya, kaitkan kawat pada tekukan yang telah dibuat di langkah ke-2.









setelah kedua rangka kaki dibuat, tarik kawat ke atas dan lingkarkan di leher menuju salah satu rangka tangan.










satukan rangka tangan dan kawat dari leher tadi dengan memuntir kawat.











mulai lilit rangka tangan dari ujung ke arah leher.













setelah salah satu tangan telah terbentuk, arahkan sisa kawat ke bagian rangka tangan lainnya.











ulangi langkah seperti pada saat membuat rangka tangan sebelumnya.












setelah kedua tangan telah terbentuk, arahkan sisa kawat ke bagian kaki.











Seperti pada bagian rangka tangan, satukan sisa kawat dan rangka kaki dengan memuntirnya bersamaan.










mulai lilit rangka kaki dari ujung sampai pangkal rangka badan.












arahkan kawat ke bagian kaki lainnya, dan satukan rangka dan sisa kawat.











satukan rangka kaki dan sisa kawat dengan memuntirnya bersamaan.











lilit rangka kaki dengan sisa kawat, mulai dari ujung ke arah tubuh.











setelah mencapai pangkal tubuh, buat tekukan sebesar panjang tubuh, tekukan ini dibuat agar rangka tubuh menjadi lebih tebal.











mulai lilit rangka tubuh mulai dari bagian pertemuan dg rangka kaki menuju bagian atas.











tarik sisa kawat ke arah samping atas leher.












potong kawat, sisakan kira-kira 0,5 - 1 cm untuk digunakan sebagai pengunci.











untuk mengunci, tekuk sisa kawat ke arah depan, lalu cari sela-sela di antara lilitan di bagian tubuh dan masukkan sisa kawat tadi untuk menguncinya.












done, baby G-string telah lahir!











Happy Weekend People!!!!




Bench in The Park

Kapan hari guw bikin bangku dan lampu taman kecil dari stick es krim, kawat dan manik-manik. Kemaren pagi bangku dan lampu-lampuan itu guw taroh di pot sukulen buat aksesoris sekaligus tempat nongkrong para G-String, dan sepertinya mereka suka :)














Mug Sukulen

Mug kesayangan kamu jatoh trus pecah, mau dibuang sayang, tapi mau disimpen juga udah ga bisa dipake lagi. Kalo masih mungkin buat disatuin lagi pake lem, jangan langsung dibuang, mungkin bisa kamu jadiin pot tanaman cantik kayak gini.



Setelah mug yg pecah udah kamu satuin pake lem macam alteco dan sebangsanya, isi mug dengan potongan kecil sterofoam atau kerikil sampai 1/4 bagian. Fungsi sterofoam dan kerikil ini buat nampung sisa air siraman dan juga buat sirkulasi udara biar tanah ga padet. Masukkan media tanam/tanah sampai 1/2 bagian mug, lalu masukkan tanaman kesayangan kamu dan isi dengan media tanam sampai penuh. Voila, tanaman kesayangan kamu tampil cantik bareng mug kesayangan kamu.



Taman Sukulen

Tadi pagi sebelom berangkat ngantor guw nyempetin buat nabur pasir di pot sukulen, inilah penampakannya setelah dikasih pasir

Taman Sukulen


P.S. Perbedaan penampakan pada postingan sebelumnya dikarenakan beberapa sukulen tidak berhasil bertahan dan wafat

Saturday Jomblo Trip

Hari Sabtu Kamu membosankan?

Kamu gak punya pasangan berkencan?


Bingung mau ngapain buat ngabisin Hari Sabtu?




Tak usah ragu dan bimbang!!!
Telah hadir!!!

TRIP SABTU SERU


Paket Khusus bagi jomblowan-jomblowati di Kota Jayapura dan sekitarnya!



Dengan harga sangat menarik, paket menghabiskan waktu di hari sabtu tentu sangat seru!


Paket Sabtu Seru ini meliputi:

#1 06.00 kamu akan dijemput oleh rombongan kami untuk menikmati sensasi bermain pasir dan deburan ombak di Pantai Pasir 2. Di pantai yg berlokasi di Dok IX Jayapura ini, kamu akan diajak bermain air dan ombak, tapi hati-hati, karangnya sedikit tidak bersahabat dengan kulit kamu. Dan yang paling seru, di pantai ini kamu akan diberi kesempatan buat nyiptain sosok pasangan idaman kamu! Pantai Pasir Dua menyediakan hamparan pasir putih yang siap buat kamu bentuk menjadi sosok-sosok yg kamu dambakan, saatnya menggali imajinasi dan kreatifitasmu!



#2 12.00 Makan siang di Rumah Makan Murni. Setelah puas bermain di pantai, rasa lapar dan dahagamu akan terobati dengan suguhan ayam bakar sambel terasi terlezat di seantero Kota Jayapura ditemani dengan Es Teh yang segitel (seger, legi, tur kenthel). Suasana RM Murni yang ramai akan memberikan kehangatan tersendiri bagi jiwa-jiwa yang sepi.


#3 13.00 sudah main, sudah makan, mari kita istirahat sejenak. Disediakan kamar pribadi bersuasana urban dengan fasilitas pendingin udara dan home theater untuk masing-masing peserta. Kamu bisa melepas lelah dengan tidur siang dengan alunan musik klasik, menikmati acara dari puluhan chanel tv atau menyaksikan koleksi film-film Box Office.



#4 16.00 Perut sudah terasa keroncongan? jangan khawatir, pemberhentian selanjutnya adalah Bakso Kota Cak Man di Sentani City Square. Perjalanan menuju Sency dari rumah singgah akan ditempuh hanya dalam waktu 45 menit, Waktu yang sangat berarti untuk menikmati nikmatnya semangkuk bakso dari Warung bakso kenamaan dari Kota Malang ini. Setelahnya kamu bisa memanjakan hasrat belanja di berbagai gerai dan tenant ternama yang ada di lantai 1 dan lantai 2 Sency. Sebut saja brand Number 61, ie-be, legg's, Bata, Naughty, Fladeo dls.



#5 17.30 Dalam perjalan kembali dari Kota Sentani, kamu akan dibawa singgah sejenak untuk menikmati indahnya bentangan Danau Sentani. Saat matahari tenggelam adalah saat yang menakjubkan untuk menikmati pesona Danau Sentani yang berlatarkan langit jingga.









#6 19.00 Sebagai penutup dari rangkaian trip sabtu Seru, kita semua akan menyaksikan pemutaran Film Wicker Park yang berkisah tentang cinta pada pandangan pertama. Pemutaran filn akan dilakukan di theater khusus berkelas satin yang hanya tersedia bagi peserta trip.


SEGERA RESERVASI SEKARANG, HARGA NAIK SENIN!!!



dream


Buat guw mimpi membawa harapan. Mimpi membuat guw tetap bertahan menjalani hari yg terkadang berat. Mimpi membuat guw punya arah buat dituju, masa depan yang menyenangkan. Suatu saat guw akan berada di antara anak-anak lucu dan polos yang punya segudang mimpi dan imajinasi. Guw akan memupuk mimpi-mimpi dan imajinasi mereka dan memberi mereka dorongan agar terus percaya dan mewujudkan mimpi-mimpinya.


guw iseng2 ikutan kompetisi yang dibuat sama
ata, kompetisi tentang arti mimpi. Ada hadiah sepasang sepatu dari robinet atau wondershoes bagi pemenangnya, so segera meluncur klo mo ikutan :)


Aku punya Papa!

Aku gak punya Papa, aku gak punya Mama juga, itu yg terpikir ketika sepupuku memanggil orang tuanya dengan sebutan Papa dan Mama. Aku sedih, yang aku tahu aku hanya punya seorang Bapak, seorang Ibuk, seorang Akung dan seorang Ayi. Aku bingung, kenapa sepupuku punya Papa dan Mama, kenapa aku tidak. Aku ceritakan kegundahanku pada Ayi dan akirnya dia memberitahu bahwa aku juga punya Papa, aku juga punya Mama. Ya, aku punya Papa dan Mama, mereka adalah sepasang suami istri adik dari Nenekku. Sebelumnya entah dengan sebutan apa aku memanggil mereka, tapi sekarang aku telah memiliki Papa dan Mama. Tidak hanya Bapak dan Ibu, Akung dan Ayi, tapi sekarang aku juga punya Papa dan Mama.

Tadi adalah hari pertamaku masuk taman kanak-kanak. Aku pergi ke sekolah diantar oleh Papa dan Mama naik sepeda motor. Aku tidak nyaman dengan suasana baru di sekolah, jadi aku minta ditemani mama selama di sekolah. Saat pelajaran aku diminta maju ke depan kelas untuk bernyanyi, aku tidak mau, aku malu, aku menangis. Mama membujukku dan akhirnya aku mau maju ke depan bersamanya. Aku masih malu, aku tidak mau bernyanyi, jadi mama yang menggantikanku bernyanyi. Aku sudah tidak sedih, Papa sudah menghiburku ketika pulang sekolah tadi.

Jam empat sore aku sudah dimandikan oleh Ayi. Setelah semua orang mandi, kami berkumpul di halaman rumah. Aku suka bermain si sore hari bersama keluargaku. Akung membaca Koran dengan kacamatanya sambil merokok dan minum teh. Ayi mengobrol dengan Mama. Aku, Mas Agus dan mbak Lis saling bercerita dan bercanda ditemani Papa. aku suka berputar-putar di tiang bendera. Aku mencengkeramkan tangan kiriku pada tiang bendera, lalu aku mulai berputar-putar mengelilingi tiang bendera sambil berteriak dan mengayunkan tangan kananku. Aku suka rasa berputar-putar itu. aku melihat semua bergerak dengan cepat, angin bertiup di mukaku, tanganku melambai-lambai bebas di udara dan pandanganku yang berputar-putar setelahnya. Tapi Ayi dan Mama menegorku jika aku terlalu lama bermain dengan tiang bendera, kata mereka tiang benderanya bisa patah. Tapi Papa suka melihatku begitu.

Ketika hari mulai gelap dan adzan maghrib telah terdengar kami akan masuk rumah. Aku tidak mau masuk kalau tidak digendong Papa. Aku dipanggul Papa di depan dadanya dan Papa mulai mengayun-ayunku ke kiri dan ke kanan. Rasanya aku akan dilemparnya jauh-jauh ke kiri dan jauh-jauh ke kanan, aku berteriak-teriak dan cekikikan karena seram dan senang. Sambil diayun-ayun Papa sengaja menggesekkan janggutnya pada pipiku. Aku tidak suka gesekkan bekas jenggot yang baru dicukur di pipiku. Tapi Papa terus melakukannya sampai aku tertawa dan menyerah karena geli.

Aku sudah selesai makan malam, tapi aku masih menunggu papa selesai. Setelah selesai makan Papa dan Mama kembali ke rumah mereka. Rumah mereka ada di samping kanan rumah Akung dan Ayi. Aku sudah bersiap-siap dipintu ruang tengah menunggu Papa lewat. Ketika kaki Papa sudah didepanku aku menangkapnya. Aku memeluk erat-erat betis Papa dan duduk di kakinya sambil melingkarkan kedua kakiku di pergelangan kakinya. Papa terus berjalan seolah-olah tidak ada aku yang menempel erat di kaki kirinya. Aku terus menempel di kaki Papa sampai tiba di pintu samping. Papa membujukku untuk melepaskan peganganku dengan berjanji besok sore aku akan digendongnya dan boleh menempel lagi di kakinya.

Papa membuat sowangan besar dari kertas bekas bungkus semen. Sowangan itu mempunyai ekor yang panjang dari kresek berwarna hitam dan putih. Di bagian dekat ekor dipasang seruit dari daun kelapa kering. Sowangan buatan Papa akan diterbangkan di depan rumah sore nanti. Aku berlari sambil membawa sowangan ke tengah lahan perkebunan tebu, melewati bekas pokok-pokok tebu yang sudah hangus terbakar tadi malam. Aku merentangkan sowangan besar itu di depan dadaku. Aku menunggu aba-aba dari Papa sebelum aku melepaskan peganganku. Aku mendengar Papa berteriak dan segera aku lepaskan cengkeramanku. Sowangan itu naik ke langit. Aku melihat ekornya melambai-lambai dan mendengar seruitnya berdengung kencang. Aku suka melihat sowangan yang diterbangkan oleh Papa dan Mas Agus. Aku belum kuat mengendalikan sowangan besar itu, jadi aku hanya melihatnya terbang bersama-sama sowangan lainnya.

Aku tidak sabar menunggu Papa pulang dari mengajar. Aku pengen segera dibuatkan mainan truk kayu seperti punya Mas Agus. Aku mendengar suara sepeda motor Papa. Aku berlari ke rumahnya dan mulai merengek untuk dibuatkan truk. Mama memarahiku karena sudah mengganggu Papa yang baru datang. Aku terus mengikuti Papa mulai dari kamar tidur sampai dapur. Aku terus menunggu di samping Papa yang sedang makan. Setelah selesai makan, aku mengikuti Papa menuju belakang rumah. Aku terus menunggu di sampingnya ketika Papa mulai menggergaji kayu, menghaluskan dan memakunya menjadi truk mainan. Aku senang memiliki truk mainan seperti punya Mas Agus. Trukku tidak sebesar punya Mas Agus, tapi aku masih bisa duduk di atas truk itu. aku duduk di bagian belakang truk dan Mas Agus mulai menarik truk itu dengan tali. Aku terus tertawa dan berteriak selama Mas Agus menarik truk itu di gang samping rumah.

Aku tidak suka pelajaran maetematika, aku lebih suka pelajaran IPA. Tapi hari ini Bu Sri memberi banyak PR soal tambah-tambahan. Aku pergi ke rumah Papa untuk diajari mengerjakan soal hitungan. Papa membantuku menyelesaikan soal tambah-tambahan. Mas Agus sedang menonton tv, aku ikut menonton dan berhenti mengerjakan PR. Papa mulai memarahi dan menjewer kupingku. Aku marah, aku cemberut karena Papa tetap memaksaku untuk menyelesaikan seluruh soal.


--------------------------------------------------------------------------------------------------


Aku sedang menonton tv ketika handphoneku bergetar dan memunculkan deretan angka serta tulisan Bokap di layar. Aku hanya bisa diam ketika bapak menyampaikan berita itu. Setelah kemarin sore aku sempat berdoa supaya Allah meringankan cobaan yang diberikanNya pada papa, sepertinya Rabu sore ini Allah mengabulkan doa itu. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun.

Aku hanya bisa berdoa untuk papa, aku tidak punya biaya untuk pulang melihat dan mengantarkan jenazahnya ke liang kubur. Aku hanya bisa berdoa untuk papa, Semoga papa diberi kemudahan di alam kubur dan terhindar dari siksa kubur. semoga papa diberi limpahan nikmat surga, dijauhkan dari jurang neraka.
Maafkan aku yang masih belum membahagiakanmu Pa,
Terima kasih atas segalanya, terima kasih Engkau telah menjadi seorang “PAPA”





le petit tournesol

they already bloom!!!
le petit tournesol





Paket Travelers Tale

Guw masih di kosan dan sedang membaca postingan titiw tentang Tim burton, ketika Mami kos manggil-manggil buat nyerahin paket buat guw. Novel Travelers Tale pesenan guw barusan aja nyampe dan dengan gak sabar langsung guw buka.


Novel ini karangan empat orang sahabat, Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat dan Ninit Yunita. Guw sempet nyari-nyari di toko buku tapi gak dapet, sebenernya di beberapa situs penjualan online masih ada sih, tapi guw milih beli langsung via Adhitya Mulya, meskipun harga bukunya jd 3x lipat karna ongkos kirim :'(

Eh, tapi guw dapet bonus loh! dapat tanda tangan dari salah satu pengarangnya, Ninit! tau gitu Guw minta ditandatanganin ma semua pengarangnya :)


Guw baru kepikiran sekarang, kenapa kmaren guw ga minta tolong buat dimintain tanda tangannya Alaya ya...guw beli Novel ini kan salah satu alasannya karna ini novel karangan dia!
Semoga tar ada waktu buat ketemu langsung ma alaya dan minta dia tanda tangan :)