Theme Preview Rss

muffin Vs barobbo'

Karena tertantang ama resep muffin yg ada di postingan gogo, Sabtu ini di kontrakan Mbak Yuni, bareng temen-temen kantor guw nyobain resep Winton Muffin, bahan dan cara bikinnya simple, tapi rasanya mantab! thengkyu gogo! resepnya guw copas dari sini

Muffin Wilton

Bahan:

230 gr butter
110 ml air
250 gr gula pasir
1/2 sdt garam
3 butir telur
50 gram bahan campuran (aku pake keju cheddar dipotong dadu + kismis)


Aduk rata:
350 gr terigu protein sedang
2 sdt baking powder

Cara:
- Didihkan air, margarin dan gula. Matikan api.
- Tuang ke dalam wadah terigu sambil dikocok sampai rata.
- Masukan telur satu persatu, kocok sampai rata.
- Masukkan bahan campuran, aduk.
- Tuang ke cetakan muffin yang sudah dialasi papercup sampai penuh.
- Taburi dengan bahan taburan sesuai selera (Aku pake keju parut).
- Pangang dalam oven hingga matang dan atasnya kekuningan.

Variasi campuran adonan:
Keju, kismis, chocolate chips, meises, apel potong, almond, kacang mete cincang, potongan pisang dll.

Variasi taburan:
Coklat chips, almond, kenari, kismis dll.


Selama guw sibuk ama resep muffin, temen-temen yg laen (Lala, Kak Liz, Nana, Putri, Mbak Yuni dan Imam) sibuk nyiapin Barobbo', bubur jagung khas Makassar. Guw blon minta resepnya, tapi bahan utamanya jagung manis, sayur-sayuran, daging ayam, nasi dan telur. ini dia penampakannya :)



500 days of summer prewedding

'500 days of Summer' Inspiration to reality photoshoot from Jason Kim on Vimeo.



nemuin video ini di blog alaaya, suka!
seneng ngliat kreatifitas org2 yg nyiapin pernik hiasan n konsep foto prewedding di video ini! penuh passion dan love atmosphere. bikin pengen buat gabung di dunia ini :(


Festival Danau Sentani


Sabtu kemaren bareng temen-temen kantor guw datang ke acara Festival Danau Sentani (FDS) yang diadain di lokasi wisata Kalkhote Sentani, Jayapura. Festival tahunan yg udah dilaksanakan selama dua tahun ini berlangsung pada sekitar Juni dg lokasi di pinggir Danau Sentani. Pada tahun ini pelaksanaan FDS berlangsung dari tanggal 19 – 23 Juni 2010 dengan tema "Loving Culture for Our Future."

Sehari sebelom FDS kami sudah mencari-cari informasi mengenai pelaksanaan acara ini, tapi kami belom juga memperoleh jadwal acaranya, udah nyoba buka website resminya tapi selalu gagal, mungkin karena traffic yg padet. Akhirnya kami putuskan rombongan berangkat pukul 10.00 WIT dg menggunakan dua mobil. Ketika sampai di lokasi FDS pengunjung sudah terlihat mulai ramai, untuk masuk ke lokasi acara pengunjung hanya dipungut biaya parkir, Rp10.000 untuk mobil dan Rp5.000 untuk kendaraan roda dua, selebihnya gratis. Jadi kalo mau masuk gratis, jalan kaki aja menuju acara ini, tapi untuk masuk dari jalan raya ke lokasi cukup jauh, ada sekitar dua kilo kayaknya. Karena kami datang pas hari pembukaan FDS lokasi parkir mobil yg cukup luas telah penuh dengan mobil panitia, peserta dan para undangan pembukaan, sehingga kami harus parkir mobil cukup jauh dari venue FDS.

Sebelum memasuki venue FDS di sepanjang jalan berjajar stan yg menjual berbagai makanan mulai dari jagung dan kacang rebus, aneka snack, buah-buahan sampai makanan berat. Setelah memasuki area FDS akan kita temui stan dari kampung-kampung, instansi pemerintah dan organisasi-organisasi lainnya. Sebagian besar stan ini menjual dan memamerkan hasil kerajinan khas Papua, khususnya kerajinan dari daerah Sentani. Di ujung venue berdiri panggung utama dengan background pemandangan permai Danau Sentani, di panggung inilah pagelaran tari dan berbagai pertunjukan seni dilaksanakan. Tepat di depan panggung disediakan tempat duduk bagi para pengunjung yg akan menikmati pertunjukan.


Pagelaran budaya utama yg ditampilkan dalam FDS adalah tari-tarian adat yg dilaksanakan sepanjang hari dari mulai pembukaan acara pada 09.00 WIT sampai malam hari tentunya dengan diselingi beberapa acara lainnya dan istirahat. Penampil yg berpartisipasi pada acara ini berasal dari berbagai suku, kampong, organisasi, instansi dan sekolah yg ada di sekitar Danau Sentani dan Kabupaten Jayapura.

Pas guw datang acara pembukaan telah selesai dilaksanakan dan di panggung kelompok tari yg terdiri dari 20an pemuda dan pemudi dari salah satu kampung telah menampilkan tarian persahabatan. Para penari menggunakan kostum khas kampung mereka, perpaduan antara rumbai, lukisan motif pada tubuh dan wajah serta hiasan kepala dari bulu burung cenderawasih.

Penampilan tari berikutnya menggambarkan perjalanan kelompok pengembara yg mencari daerah tempat tinggal baru dan akhirnya menemukan tempat tinggal yg nyaman di sekitar Danau Sentani. Tari ini dibawakan oleh penari beragam umur yg dipimpin oleh seorang lelaki dg perawakan besar dan bermuka seram. Kostum yg mereka pake menurut guw kostum yg paling keren dan sangar! Penari laki-laki menggunakan rumbai dan lukisan tubuh, memakai untaian biji-bijian, membawa tongkat dan parang serta memakai hiasan kepala yg dihiasi bulu putih burung Nuri dan di atasnya bertengger burung Cenderawasih asli yg dikeringkan. Serem dan sedih juga ngliat berapa banyak burung Cenderawasih yg dikorbankan untuk dijadikan hiasan kepala itu. Kostum penari wanita lebih sederhana, mereka hanya menggunakan rumbai dan kain serta lukisan tubuh, hiasan bulu cenderawasih di kepala dan mebawa daun-daun puring utk perlengkapan tarian. Karena masih dalam satu lingkup budaya, sebagian besar kostum dan tarian yg ditampilkan memiliki kesamaan, yaitu ditampilkan secara berkelompok, sekitar 20an orang, dengan kostum rumbai, kulit kayu, lukisan tubuh, aksesoris untaian biji-bijian dan hiasan kepala dari bulu burung kasuari dan Cenderawasih dan membawa daun tanaman puring sebagai perlengkapan tari.

Tapi ada grup tari yg kreatif dan cinta lingkungan, grup tari dari salah satu sekolah menengah ini menggunakan hiasan kepala burung Cenderawasih PALSU! Kalo dilihat dari jauh dan gak diperhatiin dengan seksama gak bakalan ketahuan kalo burung cenderawasih yg ada di kepala mereka palsu. Cenderawasih palsu ini mereka buat dari sabut kelapa, dibentuk dan dicat menyerupai burung aslinya, lengkap dengan juntai-juntai bulu palsu dari bahan yg sama, kreatif dan cinta lingkungan!


Sayang hari itu cuaca gak mendukung, hujan ikut meramaikan acara FDS, jd penyelenggaraan acara gak berjalan maksimal. Yang bikin guw salut, ketika pentas tari masih berlangsung dan hujan tiba-tiba mengguyur degan deras para penari masih tetap melanjutkan pentasnya, dan mereka malah tampak asyik dengan pertunjukan di bawah guyuran hujan itu. tidak mau kalah dengan para penari sebelumnya, para penari dari anak-anak SD tetap bersemangat menampilkan tari mereka di tengah terpaan hujan dan iringan suara petir (serius) hebat! Siang itu, Edo Kondologit sebagai penyanyi asli papua juga ikut meramaikan panggung. Edo tampil menyanyikan satu lagu dg menggunakan kostum rumbai-rumbai dan lukisan tubuh lengkap dengan hiasan kepala burung Cenderawasih dan diiringi oleh gabungan penari dari beberapa anggota grup tari yg tampil hari itu. Sebagai warga asli Papua Edo disambut antusias para penonton yg akhirnya merangsek di depan panggung, memang suara merdunya patut dibanggakan.

Sebenernya selain buat ngliat pertunjukan tari dan foto-foto dengan para penari (mereka antusias klo diajak foto), kami ke FDS juga pengen naek perahu keliling Danau Sentani dan mampir di beberapa pulau yg ada di sekitarnya. Tapi sayang di hari pembukaan itu tidak ada jadwal tur keliling danau. Tur keliling danau baru ada pada 20 – 23 Juni, ada dua macam tur, menggunakan kole-kole (sampan) dg tarif Rp10rb per orang untuk menyeberang ke pulau asai, dan tur dengan speed boat dg tariff Rp130-150rb untuk keliling danau dan mampir ke beberapa pulau mulai dari siang hingga sore, tariff ini sudah termasuk makanan dan minuman bagi peserta. Sayangnya dalam rangkaian FDS ini tidak dilaksanakan perayaan bakar batu, yang seharusnya akan menjadi tambahan daya tarik tersendiri akan kebudayaan dan kuliner khas Papua.



Weekend (kurang) Kreasi

Weekend ini guw tasbihkan jadi pekan kreasi! guw bertekad buat ngabisin weekend dg diem di kosan, bikin-bikin sesuatu n ngurusin tanaman. Tapi lidah gak bertulang, Besar pasak daripada tiang, harapan tak sesuai kenyataan (fenny rose mode), yang ada weekend ini guw bawaannya letoy, badan gak fit. maklum lingkungan guw lagi ga sehat, org2 kantor banyak yg lagi kena flu, jd guw kayak mo ketularan gitu :(

Tapi gak nganggur banget sih sebenernya, guw masih sempet nata ulang tanaman guw n nyatuin sukulen n kaktus dalam satu pot. cekidot hasilnya


guw juga masih sempet ngecat gelas, niatnya sih mo ngecat 1 gelas gede n 2 gelas bekas selai, tapi apa daya, guw cuman bisa ngecat gelas gedenya n 1 tempat selai, itupun setengah jadi, mo nglanjutin koq rasa males melanda, ya sudah nglanjutinnya di mimpi saja :(


G-String numpang eksis :)




i love this, n i'm craving for it

dari dulu pengen punya ini...
Se-pot penuh sukulen

ini....
Sukulen dalam terarium


dan ini...
Aquascape



pengeeeeeennnnn!!!

udah pernah si nyoba bikin terarium, tapi gagal, tumbuhnya gak subur :(
sekarang pengen nyoba bikin lg gak ada sukulennya, ada ding, tapi dikit n klo mo beli di Jayapura sini mahal! masak Sukulen n kaktus yg biasa dijual di Jawa sharga Rp5000 di Jayapura jd Rp50.000 najoooong!
padahal klo lagi balik Jawa males bgd mo bawa sukulen ke Jayapura, giliran skr nyesel, pengen dikirimin sukulen dari rmh sgala :(

Ceroboh, G-String dan Base G

Sore itu guw punya rencana indah, duduk bersimpuh membaca novel di bawah pohon di tepi pantai, ditemani semilir angin, ceilan dan minuman dingin.
Untuk ngewujudin impian itu, guw langsung berencana bersepeda motor menuju pantai Base G.
Celana pendek (chek); Sarung (chek); Novel (chek); Cemilan n minuman (chek)

oukeh, ready to go!

karena guw blon makan siang, guw mampir dulu ke warung ayam bakar di daerah APO Jayapura. Karena lagi laper guw pesen ayam bakar besar n es teh. udah kenyang, siap brankuuut!!!
Wait, rogoh-rogoh saku, buka-buka tas, cengenges-cengenges, raba-raba jaket, rogoh saku lagi, buka-buka tas lagi...ehm, kyake ada yg kelupaan deh!
Ga bawa dompet! sigh...hebat banget, udah pesen ayam yg gedhe, udah minum es sampe ga nyisa, udah sok autis ama bb, eh ternyata ga bawa dompet!
setelah tolah-toleh, cengangas-cengenges, buka2 kontak di bb buat nyari temen yg kira-kira bisa dihubungi n lagi ada di jayapura siang-siang gini, karena gak nemu, akhirnya mutusin buat ngaku ke mbak-mbak kasir klo guw gak bisa bayar :(
setelah memberikan berbagai macam alasan dan penjelasan akhirnya mbak-mbaknya mau nerima harga diri guw yg gak seberapa buat jaminan sementara. Ternyata jam 4 sore warungnya dah tutup, minggu juga gak buka, jadi ya baru bisa senin guw balik lagi ke warung itu buat bayar, :( *sigh...memalukan.
sepertinya ini azab karena guw terlalu berlebihan dalam menertawakan kecerobohan okit

Tapi...hal kecil kyak gitu gak mnyurutkan langkah guw buat mewujudkan impian guw, menuju ke pantai, lanjooot!!
Tapi bgitu nyampai di pantai niat buat baca novel udah ilang, gak enak ati juga guw enak-enakan nyantai sementara Baby G yg lg pada sedih.
Pas balik ke jawa kmaren sodara-sodara baby G udah banyak yg ngadopsi, tapi gada yg ngadopsi mreka, jadilah mereka mesti ikut guw balik ke Jayapura.
ya akhirnya sore itu guw cuman nemenin para G-String maenan di pantai.




Ehm...ternyata anak itu sejak tadi memperhatikan mereka, kyaknya sih tertarik ngliat polah tingkah para G-String. Guw gak nyia-nyiain kesempatan ini, guw coba kenalin salah satu Baby G ke anak kecil itu. Namanya Frans, dia anak yg biasa ngebersihin sampah di pantai. Karena kayaknya mereka cocok akhirnya guw relain salah satu baby G buat di adopsi ama Frans. Frans senang, Baby G juga pastinya. what a happy ending :)

ini dia foto mereka (ehm..di foto emang gak senyum, tapi dia seneng koq, iya beneran, percaya deh!)



Maen ke Pulau Tidung

Pas balik ke Jawa kemaren, guw sempet maen ke Pulau Tidung di Kepulauan Seribu bareng temen-temen guw. Kebetulan pas kita ke sana hari jumat tgl 28 Mei, pas ma awal liburan 3 hari, jadilah di muara angke penuh sesak dengan para pelancong yg pada mau nyebrang ke Kepulauan Seribu. Lumayan seru sih, cuman guw ngerasa kami kurang persiapan n gak bisa manfaatin waktu semaksimal mungkin.



Nah biar laen kali bisa maksimal di tidung, guw bakal kasih sedikit tips.
nih hal-hal yg mesti kamu lakuin:
1. cari info tentang pulau tidung sebanyak-banyaknya.
2. kalo pake jasa tour, pilih yg udah sering ngadain paket ke Tidung.
3. siapin obat-obatan pribadi, minyak angin, obat sakit perut, obat masuk angin, obat flu, obat pusing, obat anti mabok, obat maag, dll. sebenernya ada banyak warung si, tapi kan kalo udah bawa jd lebih aman.
4. bikin jadwal kegiatan kamu selama di Tidung, jadi gak ada waktu yg terbuang sia-sia.
5. brankat pagi-pagi ke muara Angke, jadi masih blon rame. Inget muara Angke joroknya parah! kalo perlu pake sepatu boot biar kaki lu gak kena cipratan air comberan gak jelas itu, jangan lupa bawa masker ato apapun yg bisa buat nutup idung, bau Muara Angke mengerikan *bergidik.
6. pas di kapal pilih tempat di bagian atas, biarpun agak panas-panasan dikit kena matahari tapi dijamin dapat angin segar. kalo di bagian dalam kapal rada gerah n bikin pusing. kalo perlu minum obat anti mabok aja, biar di kapal langsung tidur, lumayan bisa tidur 3jam-an.
7. cari penginapan yg deket ama pantai, yg pemandangannya laut. klo dpt yg di kampung, rugi, suasana liburannya gak kerasa!
8. di Tidung banyak persewaan sepeda buat muter pulau seharian, pilih yg paling bagus, cobain dulu, jangan asal ambil biar gak ribet di kemudian.
9. jangan lupa nyempetin buat ngliat sunset n sunrise, rugi kalo gak sempet ngliat. tempat yg biasanya buat ngliat si di jembatan cinta.
10. pergi ke jembatan cinta wajib hukumnya kalo maen ke pulau tidung, karena di lokasi ini kamu bisa berfoto-foto ria dan bisa ber-snorkeling. Jadi kalo mau ke jembatan cinta jangan lupa bawa baju ganti n alat snorkel, kamera juga!

ok, semoga bermanfaat, have a nice vacation...

Oleh-oleh pulang dari Jawa

hai...hai...hai...
Dua minggu kemaren guw ambil cuti pulang ke jawa, seneng, excited banged. Banyak banged planning yg disiapin, banyak banged hal yg mo dilakuin, mulai dari pulang kampung ke rumah nenek, datang ke nikahan temen, kumpul-kumpul en jalan bareng sohib-sohib guw (ampun bahasa guw) sampe janjian ketemuan ma temen2 kenalan di internet. Huwaaaa banyak banged yang mau dilakuin, ampe rasanya 2 minggu di jawa gak cukup buat itu semua.

Kayaknya postingan kali ini guw blon bisa ngasih cerita tentang hal-hal yg guw lakuin selama di jawa, abisnya banged, bkalan lama n susah buat guw untuk inget2 semua itu. Abisnya pas pulang Jawa pake acara ga bawa modem sgala, jadinya kan ga bisa update langsung hal-hal yg guw lakuin di jawa :(
So, untuk postingan kali ini guw cuman ngasih cerita tentang makanan-makanan yg gak ada di Jayapura (jarang maksudnya) yang sempet guw makan tentunya.


Ouke kita mulai dari gambar kiri paling atas lanjut ke kanan, trus baris kedua mulai dari kiri lagi ya

*Srimping
Guw nyoba makanan ini di semarang, lupa nama tempat makannya apa, tapi kyae srimping mang banyak di Semarang. Pas pertama denger guw penasaran gimana penampakan seafood ini, makanya guw dipesenin, biar gak penasaran. Ternyata dia jeni kerang yg bentuknya tipis gitu, dimasaknya sederhana, cuman digoreng dengan bumbu utama irisan bawang putih. Rasanya kyak kerang pada umumnya gitu sih, cuman teksturnya lebih lembut.

*Mie Aceh
Simpel banged sih, cuman di jayapura gak ada yg jual Mie Aceh :( jadinya kangen banget ma Mie ini. Guw belinya pas pulang ke Bojonegoro, tempat nenek guw.

*Lontong Tahu
Itu gambar ibu-ibu yg jual loh ya, bukan lontong tahunya! klo lontong tahunya yg gambar baris 2 paling kiri. Jualannya di pertigaan Ketapang Cepu, Jawa Tengah. Rumah nenek guw deket ma perbatasan Jatim n Jateng, malahan lebih deket ke Cepu dari pada ke Kota Bojonegoro. Menu jualannya lontong tahu, tapi bisa juga pesen capur tempe ato tempe doang, klo mau lontongnya diganti nasi juga bisa. Penjual lontong tahu gini banyak umum dijumpai berjualan di daerah Bojonegoro n sekitarnya pada malam hari. Seporsi lontong tahu harganya berkisar Rp 2.500 - 10.000.

*Lontong Pecel
Biasanya pecel biasa dijual buat menu sarapan ato makan malam, tapi nenek yg satu ini jualannya pas sore hari. Kalo di tempat guw waktu makan diantara sarapan n makan siang atau antara makan siang n makan malan disebut saat makan "mindho" kalo diartiin mungkin makan yg kedua. Selain lontong pecel, nenek ini juga menjual gorengan keliling kampung. Kebetulan sore itu lontongnya udah abis, jadi guw pesen pecel tempe, tempe goreng dan weci (bakwan) dipotong-potong trus dikasih kulupan (sayur rebus) dan disiram sampel pecel. Harga seporsi cukup dengan Rp 1.500 saja.


*Baby Octopus
Guw lupa apa nama masakan ini, yg pasti guw pesen makanan ini di Rock, Galaxy Mall Surabaya. uhm...rasanya sih ga bekesan, malah temen guw mo muntah pas mo nyoba, amis bgt katanya, tapi guw gak ngerasa sih.

*Lamb Sechuan
Lupa juga nama pastinya, pokoknya daging domba di masak saos sechuan. Ini salah satu menu di Cafe house of Sampoerna di Surabaya. Makanannya lumayan murah dengan suasana cafe yg seru dengan tema tempo dulu. tapi guw gak suka menu ini, asin, guw lwbih prefer sop buntutnya.

*Gado-gado
Ini juga menu di Cafe House of Sampoerna, isinya lengkap n banyak! kenyang banged klo dimakan sendirian, makanya guw pesen 1 buat bertiga :) , menu tambahan sebenernya, hasilnya kenyang banget. harganya cuman Rp 16.000 untuk porsi sebanyak itu!

*Mie ala Vietnam (sumpah lupa sama sekali namanya)
Guw makan di Loving Hut Plasa Semanggi, restoran yg nyajiin menu vegetarian. Enak, suka-suka-suka, pas ngliat menu rada-rada bingung, katanya restoran vegetarian tp koq msh ada menu yg pake daging. Eh ternyata pas pesenannya datang dagingnya diganti ma semacam jamur, tapi rasanya mirip daging, gurih-gurih gitu. Kalo kata temen guw pepes di loving Hut juga enak.

*Princess Roll
Seumur-umur blon penah makan sushi, ga kepikiran juga buat nyoba, tapi setelah baca postingan Vio tentang sushi koq jadi pengen. Jadinya pas di Jakarta nyoba makan di Sushi Groove bareng temen. Menu pertama yg kita pesen Salmon apa gitu, lupa (itu yg fotonya nyempil), sushi fusion pake daging salmon yg dibakar setengah mateng. Uhm lumayan doyan si, rasanya kayak lemper pake isi ikan, rasanya asin tawar2 gurih. Nah pesenan yg kedua Pincess Roll, kita sengaja pesen dari daftar menu favorit di Sushi Groove. Princess Roll masih fushion juga, cuman dagingnya tuna, digoreng klo gak salah, trus ada telur ikan di atasnya. Ternyata guw lebih suka salmon yg setengah mateng dari pada princess Roll, Norinya bikin eneg. Temen guw curang, dia cuman makan satu slice n nyomotin telur ikannya, enak sih rasanya asin2 renyah.

*Dragon Fussion
Gak tau napa kita pesen lagi, karena penasaran aja kali ya...padahal udah mulai enek, niatnya mo nyari sushi yg rasanya gak terlalu eneg, makanya milih dragon fussion. Isinya udang tempura, pake daging sapi stengah mateng, irisan mangga, mayones n telur ikan. Ternyata rasanya juga gak sreg, ato mungkin karena udah kekenyangan dan eneg kali ya, gtaw deh gak suka aja ma rasanya.

ouke itulah mkanan-mkanan yg sempet guw coba selama di Jawa, masih nyesel karena ada beberapa mkanan yg blon sempet dicoba :( , padahal guw pengen cwi mie, rawon nguling, steak lidah toko Oen, Nasi bebek di Surabaya, Bebek Slamet, Bebek Ginyo, dan Bebek Kaleyo. Kebanyakan acara si, jadinya malah gak sempet nyobain makanan itu smua. Tapi lumayanlah ya...udah capek muter2 jalannya. :D