Theme Preview Rss

Warna Air

Seperti buku pertama, Warna Tanah, novel grafis karangan Kim Dong Hwa ini masih menceritakan hubungan antara Ehwa dan ibunya. Musih semi telah kembali datang, dan seiring dengan mekarnya bunga Ehwa telah tumbuh menjadi gadis remaja. Datangnya musim semi juga membawa lelaki baru dalam kehidupan cinta Ehwa, lekaki ke tiga ini telah memberi Ehwa kesempatan untuk mengenal arti cinta yang lebih dewasa. Sebagaimana Ehwa, Ibunya juga kian serius dalam menjalin hubungannya dengan tukang gambar.

Masih dengan latar pemandangan pedesaan dan kultur Korea, masih kocak dan penuh dengan prosa dan kata-kata puitis, Warna Air, membuat tidak sabar untuk menunggu kelanjutan cerita selanjutnya.





ini beberapa petikan kalimat dan gambar yg guw ambil dari Warna Air

"Kami menggantung macan-macanan adas dan bobeka akar wangi untuk mengusir makhluk jahat, tapi tidak berhasil menghentikan bajingan seperti dia menerobos pintu kami!"

"Tahukah kau mengapa acar sangat pedas dan asin? itu karena acar dibuat oleh tangan-tangan yang telah mengalami kehidupan perkawinan bersama keluarga suaminya"

"...dari caramu mondar-mandir antara pintu dan gerbang, orang bakal menyangka kau sedang mencoba membuat jalan setapak yang baru."

"Wanita adalah sekuntum bunga. betapa aneh kedengarannya bila sekuntum bunga pergi keluar mencari seekor kupu-kupu."


P.S. baca juga review Warna Air dari Mbak Riana ya!

6 comments:

Lely Prawesti said...

aahhh..ni komik??? jadi pengen baca...^^

gerandis said...

@lely: dibilangnya sih Graphic Novel, tapi ya macam komik gitulah :D ini trilogi gitu!

riana said...

sekarang kita tinggal duduk manis nunggu buku ke 3 "The Color of Heaven" *ga sabarrrr* :)

gerandis said...

@riana: :)

titiw said...

Oh.. ini toch yang kemaren diomongin sama temenku.. tampaknya keren!

gerandis said...

titiw: langsung meluncur aja tiw ke reviewnya mbak riana! abis itu langsung mluncur ke toko buku terdekat!!!

Post a Comment